22 Jun 2015

Para Komunitas Investa, Para Nasabah BNI Securities Semarang dan para Pembaca yang budiman,

Trading saham berbeda dengan lomba lari, kalau lomba lari siapa yang tercepat maka dia lah juaranya dengan nilai terbaik dan yang paling lambat tentu kalah dengan nilai sedikit. Tetapi trading saham tidak identik dengan hal tersebut, ingat-ingat saja pernahkah anda ketika anda terburu2 menjual saham dan setelah terjual eh...sahamnya malah naik terus?. Dan seringkah anda buru2 membeli saham tetapi setelah itu sahamnya malah turun harganya??
Kira2 itu kesalahan sahamnya atau kesalahan kita sebagai investor?

Saya mengamati perilaku investor individu dengan  karakter masing2. Ada yang emosional, suka tidak sabar, pinginnya paling cepat, , suka mengejar harga yang sedang naik dan cepat panik ketika harga kembali turun.
Ada juga yang kalem2 saja, hanya melakukan transaksi ke pasar pada kondisi tertentu dengan ukuran taget keuntungan maupun kerugian tertentu. Selain itu ada tipe investor jangka panjang dan selalu menahan portofolio saham sampai lama.
Tidak sedikit juga tipe investor yang yang punya kebiasaan cepat2 menjual jika harga saham baru naik sedikit tetapi berani menahan saham yang turun berlama2 sekalipun saham sedang downtren.

Berbagai karakter investor tesebut memang sudah melekat pada masing2 dan jarang yang mau introspeksi atau mengevaluasi apakah perilaku nya itu telah sesuai dengan hasil yang diharapkan dalam berinvestasi. Walau sebenarnya investasi di bursa tersebut sebenarnya punya "jiwa" sendiri yang berbeda dengan investasi dalam bentuk yang lain. 
Ibarat makanan tentu berbeda cara kita makan bakmi dengan makan pisang goreng misalnya, jadi kita harus punya cara dan bahkan alat yang sesuai dengan apa yang akan kita makan.

Kesimpulannya investasi di saham ini punya karakter tersendiri maka kita juga  yang mesti menyesuaikan diri agar cara trading bisa sesuai dengan karakter investasi di bursa yang dinamis, peka dan bahkan unik.
Kita terlalu cepat membeli atau menjual saham juga belum tentu benar, kita terlambat melakukan transaksi juga tidak selalu rugi bukan?? Ini bukan juga kita harus berdiam diri dan pasif, tetapi sebaliknya kita mesti selalu cermat untuk menentukan pilihan saham dan timing yang sesuai kondisi pasar. Kalau kondisi pasar mengharuskan kita "bermain" cepat ya kita harus main cepat, tetapi kalau pasar mengharuskan kita "barmain" panjang ya kita menyesuaikan juga.

Kepandaian dalam analisa juga belum tentu mendapatkan hasil investasi yang diharapkan jika cara transaksinya salah  akibat karakter kita yang tidak bisa menyesuaikan diri.
Marilah sekali waktu kita mencoba evaluasi diri apakah karakter kita dalam cara investasi ini telah sesuai apa belum, tidak ada kata terlambat untuk memperbaiki diri bukan..??

Kami sedang mempersiapkan materi pelatihan yang akan datang dengan konsentrasi "PSIKOLOGI INVESTOR" dengan mencoba mengupas kesalahan investor dalam transaksi serta mencoba memberikan pencerahan agar investor bisa menyiapkan diri secara psikologis dalam berinvestasi.

Salam,

INVESTA
Pin.2b7dd5ee (sampaikan "salam investa" jika sudah invite)




0 komentar:

Post a Comment

Mohon menulis komentar dengan bahasa yang baik tidak mengandung unsur sara, politik dan iklan.

Anda paling tertarik pada artikel apa ?

Flag Counter
Powered by Blogger.

.

.

.