18 Oct 2014

Harga saham selalu berada dalam trennya, bila tren saham tersebut naik harga saham tersebut memiliki kecenderungan naik, sebaliknya bila harga saham tersebut turun kecenderungan saham tersebut adalah turun.

Lalu bagaimana dengan saham saham yang mengalami penurunan ekstrim? macam BWPT, ITMG, atau AALi? Saham saham yang mengalami penurunan ekstrim, kecenderungan hari berikutnya, menurut pengamatan penulis adalah tetap meneruskan penurunannya, kesalahan yang selalu dialami oleh trader adalah tergiur untuk membeli saham-saham dengan penurunan ekstrim, karena berharap hari berikutnya saham tersebut berbalik arah ke utara, malah seseorang yang terlanjur memiliki posisi saham tersebut, kecenderungannya adalah balas dengam dengan terus menerus menambah posisi saham tersebut,  apakah ini dapat dibenarkan?

Bagi seorang trader pemula pasti menganggap saham yang mengalami penurunan adalah berkah diskon  karena sebelumnya harga saham tersebut berada di atas, sehingga ia kemudian terus menerus mengakumulasi saham tersebut (serakah mengharap gain tinggi harga akan kembali ke asal), permainan bandar mendistribusi saham sangat mempesona, seperti bermain layang layang tarik ulur, dan akhirnya sudah dapat ditebak =  Nyangkutt.

Suatu sifat dasar harga saham tidak mungkin mengalami penurunan terus menerus, suatu ketika “pasti” saham tersebut berbalik arah, lalu kapan saat yang tepat untuk membeli?

Bila anda tipe agresive anda dapat melakukan trading cepat saham tersebut dengan frekuensi waktu maksimal 1-2 hari, dengan konsekwensi cut loss yang ketat, ketika saham tersebut bergerak tidak sesuai dengan ekspetasi kita,  yang teraman sebenarnya adalah menunggu, Ya  menunggu sampai saham tersebut memberikan sinyal pembalikan (arah) bila kita ingin menyimpannya dalam tengang waktu yang lebih lama, dengan konsekwensi saham tersebut (kebanyakan) tidak bergerak kemana-mana, alias konsolidasi dengan rentang waktu yang sangat menjemukan, dan anehnya ketika kita melepas posisi saham tersebut saham tersebut “baru” bergerak naik.

Lalu bagaimana dengan saham yang mengalami kenaikan terus menerus, ketika anda memiliki posisi saham yang bergerak naik, kecenderungan trader pemula adalah segera melepas posisi saham tersebut karena kuatir jam jam berikutnya saham tersebut bergerak turun, atau merasa frustasi telah menyimpan lama, padahal ia telah menunggu lama konsolidasi saham tersebut, sejatinya saham tersebut “baru” mulai memasuki trend naik.

Penulis kembali bertanya kepada pembaca, beranikah anda menambah posisi saham yang bergerak naik terus menerus (ADHI, WIKA, WTON)? seperti ketika anda menambah posisi saham yang bergerak turun terus menerus (ITMG, AALI)?

Menurut perhitungan matematika tingkat SD, ketika anda menambah posisi saham yang bergerak naik, anda akan memperoleh gain berlipat, sebaliknya ketika anda menambah posisi saham yang bergerak turun anda akan mengalami kerugian yang berlipat ganda, anehnya sebagin besar trader pemula memilih alternatif kerdua, yaitu menambah posisi rugi, dan mengurangi posisi untung.

menaklukan keserakahan (greed) dan ketakutan (fear) diperlukan jam terbang yang cukup, dengan memantau pergerakan harga saham, memahami tipu daya bandar, dipertegas dengan pemahaman chart yang baik ,  ada baiknya juga anda sejenak menutup lap top, melakukan kegiatan sehari hari yang berguna, seperti memasak, berolah raga, melupakan sejenak taktik gerak tipu Bandar, karena ketika anda telah memiliiki keyakinan saham tersebut akan bergerak naik, setelah melihat gerak tipu bandar di layar running trade keyakinan anda goyah.

Jam-jam trading di bursa cukup menarik, jam jam pertama trading, jam 9:00 – 9:30 adalah jam jam ketika harga saham belum stabil, sebaiknya jam jam tersebut dihindari, ketika kecenderungan pasar adalah bullish, karena harga akan bergerak “out of sense” tidak masuk akal kenaikkannya, jam jam berikutnya 10:30 – 11:00 adalah jam jam koreksi saham ketika kecendrungan pasar bullish, anda dapat melakukan akumulasi ketika anda memiliki keyakinan saham tersebut akan terus bergerak naik, jam jam di akhir trading sekitar jam 15:00 adalah jam jam yang menarik juga, jam jam tersebut adalah jamnya pelaku pasar melakukan profit taking (fear), anda dapat melakukan akumulasi saham2 tersebut, bila anda memiliki keyakinan kuat saham tersebut esok hari  bergerak naik.

Strategi kontarian dengan memenfaatkan 2 sifat yang berbeda greedy di jam jam awal trading, dan fear di akhir jam trading, ketakutan profit akan berkurang sehinga trader menjualnya di akhir jam trading, dapat kita manfaatkan,  hal hal yang dasar seperti ini biasanya tidak dipahami oleh trader pemula. Ketika target saham tidak maksimal, terlalu cepat profit taking, mereka akan berseru “ah… yang penting sudah cuan” tetapi ketika harga terus menerus bergerak turun terus menerus mereka menahan posisi rugi, ini yang dinamakan suatu ketidakseimbangan di dalam trading (seharusnya di cut loss).

Menaklukkan fear dan greedy adalah tugas dasar masing masing trader bila ingin bertahan di pasar saham yang ganas dan volitail , indikator substanfif asing keluar dari pasar (fear) ada kalanya dapat disikapi dengan sikap greedy dengan mengakumulasi saham yang memiliki fundamental baik, memanfaatkan momentum pasar untuk pembalikan arah,  indikator TA penembusan IHSG di atas level 5000, juga ada kalanya dapat disikapi dengan fear dengan merealisasikan profit yang sudah ada didepan didepan mata, mampukah anda melakukannya?

0 komentar:

Post a Comment

Mohon menulis komentar dengan bahasa yang baik tidak mengandung unsur sara, politik dan iklan.

Anda paling tertarik pada artikel apa ?

Flag Counter
Powered by Blogger.

.

.

.